Pelapisan Sosial dan Persamaan Derajat

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………
Daftar Isi ………………………………………………………………………………..
BAB I  Pendahuluan ……………………………………………………………….
Latar Belakang  …………………………………………………
Tujuan ………………………………………………………………
BAB II Pembahasan ……………………………………………………
Pelapisan Sosial ……………………………….
Dasar Dasar Pembentukan Sosial …….
Persamaan Derajat …………………….......
BAB III Penutup …………………………………………………………
Kesimpulan ……………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNyalah makalah ini dapat saya selesaikan. Makalah ini di susun agar kita dapat memperluas wawasan kita tentang Ilmu Sosial Dasar. Makalah ini di buat dalam rangka pembelajaran mata kuliah Ilmu Sosial Dasar (softskil).

Terima Kasih
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang menempatkan seseorang pada kelas-kelas sosial sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu pada suatu lapisan sosial lainnya.
Dalam hal ini, stratifikasi sosial terbentuk dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat. Pada dasarnya stratifikasi sosial terbagi atas persamaan derajat yang dimiliki oleh suatu kelompok hingga membentuk lapisan sosial di masyarakat
1.2 Tujuan
Untuk Mengetahui apa itu Pelapisan Sosial dan Persamaan Derajat
Mengetahui Dasar-Dasar pembentukan Pelapisan Sosial
Memahami apa itu Persamaan Derajat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pelapisan Sosial/Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang menempatkan seseorang pada kelas-kelas sosial sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu pada suatu lapisan sosial lainnya.Namun menurut Pitirim A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul “Social Stratification” mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
statifikasi sosial menurut Max Weber adalah stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
2.2 Dasar Dasar Pembentukan Sosial
Ukuran Kekayaan
>Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja,serta kemampuannya dalam berbagi kepada sesama
>Ukuran Kekuasaan dan Wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
>Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada Masyarakat tradisional biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
 >Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.

2.3 Persamaan Derajat
Hubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumya terjadi secara timbal balik. Artinya, setiap orang sebagai anggota masyarakat, mempunyai hak dan kewajiban, baik tehadap masyarakat maupun pemerintah negara. Beberapa hak dan kewajiban ditetapkan dalam undang-undang sebagai hak dan kewajiban asasi. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai sektor kehidupan. Hak inilah yang banyak dikenal dengan hak asasi manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makalah ini menjelaskan tentang Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat yang berarti kita harus memahami apa itu Pelapisan Sosial maupun Kesamaan Derajat,yang sudah di jelaskan oleh Pitirim A dalam Bukunya yg berjudul Social Stratification beliau mengatakan Sesitem pelapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri ciri yang tetap dan umu di dalam masyarakat yg hidup teratur.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial

Komentar

Postingan Populer