Budaya dan Sastra
Maulana Yusuf Iskandar
Universitas Gunadarma
Ahmad Nasher
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Segala puji
syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNyalah
makalah ini dapat saya selesaikan. Makalah ini di susun agar kita dapat
memperluas wawasan kita tentang Ilmu Budaya Dasar. Makalah ini di buat dalam
rangka pembelajaran mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (softskil).
BUDAYA
BUDAYA
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani. Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Definisi Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke
generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistemagama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni.
Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Wujud dan Komponen
Wujud Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan
dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk
kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiran warga
masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu
dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam
karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut
dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas
manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya
menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa
hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan
kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa
dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan
ideal mengatur, dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya
(artefak) manusia.
Sedangkan menurut Koentjaraningrat, wujud kebudayaan
dibagi menjadi nilai budaya, sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan
fisik.
Nilai-nilai Budaya
Istilah ini, merujuk kepada penyebutan unsur-unsur
kebudayaan yang merupakan pusat dari semua unsur yang lain. Nilai-nilai
kebudayaan yaitu gagasan-gagasan yang telah dipelajari oleh warga sejak usia
dini, sehingga sukar diubah. Gagasan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai
benda yang diciptakan oleh manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran, dan
tingkahlakunya.
Sistem Budaya
Dalam wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya
dapat diketahui dan dipahami. kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan
berdasarkan sistem-sistem tertentu.
Sistem Sosial
Sistem sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang
menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem.
Kebudayaan dalam wujud ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan.
Kebudayaan Fisik
Kebudayaan fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga
bersifat konkret. Misalnya bangunan megah seperti candi Borobudur, benda-benda
bergerak seperti kapal tangki, komputer, piring, gelas, kancing baju, dan
lain-lain.
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa
elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
Kebudayaan material Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan
masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah
temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah
liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup
barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian,
gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
Lembaga sosial
Lembaga sosial, dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan, dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbentuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar, dan konsep yang berlaku pada tatanan sosial masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota, dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier
Lembaga sosial, dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan, dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbentuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar, dan konsep yang berlaku pada tatanan sosial masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota, dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier
Sistem kepercayaan Bagaimana masyarakat mengembangkan, dan
membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan
mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini
akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup, dan kehidupan,
cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.
Estetika Berhubungan dengan seni, dan kesenian, music,
cerita, dongeng, hikayat, drama, dan tari –tarian, yang berlaku, dan berkembang
dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai
estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar
pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan, dan efektif. Misalkan di
beberapa wilayah, dan bersifat kedaerah,
setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning, dan
buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota
besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan
cara tersebut.
Bahasa Bahasa merupakan alat pengantar dalam
berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian, dan Negara memiliki
perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen
komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik, dan komplek, yang
hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan, dan
kekomplekan bahasa ini harus dipelajari, dan dipahami agar komunikasi lebih
baik, dan efektif dengan memperoleh nilai empati, dan simpati dari orang lain.
SASTRA
Sastra (Sanskerta:
शास्त्र, shastra)
merupakan kata serapan dari bahasa
Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung
instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang
berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa
Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada
"kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau
keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi.
Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang
sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya.
Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang
menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi
menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra
oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi
dengan bahasa yang
dijadikan wahana untuk
mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Kesimpulan : Hubungan Budaya dengan sastra sangat berkaitan
erat,apabila dikaitkan budaya dan sastra maka akan menciptakan sebuah perpaduan
yang kompleks untuk dinikmati.dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bangsa
indonesia berdiri atas bermacam macam suku bangsa dengan segala keanekaragaman
budayanya. maka marilah kita sebagai bangsa indonesia jagalah budaya bangsa
kita dengan melestarikan budaya daerah kita.dan tetaplah menciptakan karya –
karya indah agar bisa dinikmati dan bisa menciptakn sebuah perpaduan yang indah
antara sastra dan buda
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Sastra
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
Komentar
Posting Komentar